PT Mitratani Dua Tujuh sukses merealisasikan salah satu rencana investasinya di tahun 2024 dengan mendatangkan mesin baru berupa Individual Quick Freezing (IQF) dan mesin Processing Line. Investasi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi serta efisiensi operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat pada tahun 2025 termasuk dalam rangka memenuhi regulasi keamanan pangan dan lingkungan serta pengembangan bisnis perusahaan.
Investasi tahun 2024 merupakan langkah strategis yang ditempuh oleh PT Mitratani Dua Tujuh karena menjadi investasi terbesar yang pernah dilakukan sepanjang perusahaan berdiri, yakni dengan nilai total mencapai Rp 31 Miliar. Investasi ini terdiri dari bangunan dan pabrik, mesin dan peralatan pabrik, perlengkapan pabrik dan pertanian, perlengkapan kantor dan mess, hingga kendaraan.
Salah satu investasi terbesar yang dilakukan adalah pengadaan mesin baru Individual Quick Freezing (IQF) dan mesin Processing Line. Mesin IQF dan processing line merupakan mesin utama yang diperlukan oleh PT Mitratani Dua Tujuh sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri sayuran beku. Mesin IQF dengan teknologi pembekuan cepat memastikan kualitas produk tetap segar, sementara Line Proses yang baru akan mempercepat dan memperbaiki alur produksi secara keseluruhan. Kombinasi keduanya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan secara signifikan.
Adapun pengadaan mesin IQF baru didatangkan secara langsung dari China dalam dua tahap. Pada Kamis, 19 Desember 2024, sebanyak empat kontainer pertama tiba di pabrik PT Mitratani Dua Tujuh di Jember, Jawa Timur. Kemudian, pada hari berikutnya, Jumat, 20 Desember 2024, empat kontainer tambahan kembali diterima.
Sedangkan pada hari yang sama, Jumat, 20 Desember 2024, PT Mitratani Dua Tujuh juga menerima kedatangan salah satu item investasi lainnya berupa Line Proses yang dikirim dari hasil kerja sama dengan produsen lokal. Line Proses ini dirancang untuk melengkapi sistem produksi sehingga pelaksanaaan produksi dapat dilakukan dengan lebih efisien sehingga dapat mendukung optimalisasi pengolahan bahan baku menjadi produk akhir yang diminati pasar.
Proses pengadaan ini melalui berbagai tahapan kompleks, termasuk seleksi vendor penyedia mesin, inspeksi kualitas, hingga pengaturan logistik internasional yang memastikan barang tiba dengan aman, tepat waktu dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Sehingga diharapkan kegiatan investasi ini dapat memperkuat daya saing di pasar domestik maupun di pasar ekspor melalui peningkatan produksi dan efisiensi biaya operasional perusahaan.