Penjualan perdana kerjasama ternak kambing/domba dengan KSU keluarga Mitratani
PT Mitratani Dua Tujuh menyelenggarakan penjualan perdana kambing hasil kerja sama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani pada hari Minggu (16/06) bertempat di gudang pembenihan, Bondowoso.
Sebanyak 49 ekor kambing diserahkan secara langsung oleh Direktur PT Mitratani Dua Tujuh, Bapak Tumbas Ginting bersama Ketua KSU Keluarga Mitratani, Bapak Yudi Hariyanto kepada para pembeli.
Program penggemukan kambing merupakan salah bentuk pengembangan usaha PT Mitratani Dua Tujuh bersama KSU Keluarga Mitratani sebagai koperasi karyawan, dimana dalam kegiatan usahanya memanfaatkan kulit kering edamame sebagai sumber pakan utama kambing.
“Kami ingin membangun PT Mitratani Dua Tujuh menjadi perusahaan agrobisnis yang terintegrasi dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada sehingga bisa menambah keuntungan perusahaan yang dapat mensejahterakan karyawan.” Ungkap Bapak Tumbas Ginting dalam sambutannya.
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam hubungan kerjasama dengan koperasi karyawan ini, perusahaan berkontribusi dalam menyediakan kandang dan pakan kambing dari limbah kulit kering edamame, sedangkan pihak koperasi dalam pengadaan hewan, membeli pakan, merawat, mengelola, dan menjual kambingnya.
“Dengan menggunakan kulit kering edamame sebagai pakan kambing, terbukti bisa menambah bobot 1 ekor kambing hingga mencapai 5-7 kg per bulan”. Tambah Beliau
Ketua KSU Keluarga Mitratani, Bapak Yudi Hariyanto menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kesempatan bekerja sama dengan PT Mitratani Dua Tujuh.
“Dengan adanya kerjasama ini, keuntungan yang didapatkan bisa mensejahterakan karyawan Mitratani yang menjadi anggota koperasi karyawan. Kedepan kita akan terus mengembangkan budidaya ternak ini sehingga dapat memperoleh penghasilan yang melimpah untuk seluruh anggota.” Tambah Beliau.
SEVP Business Support Bapak Sihur Antoni juga menambahkan bahwa pengembangan bisnis hewan ternak merupakan keinginan perusahaan sejak awal dengan pemanfaatan sampah yakni kulit kering edamame.
“Semua berawal dari keinginan perusahaan untuk memberikan nilai tambah terhadap waste hasil pengolahan yaitu kulit kering edamame perusahaan, dimana kedepannya waste tersebut dapat dikembangkan menjadi jenis pakan untuk ternak dan juga membuat peternakan sendiri (integrated Farming) dengan bekerjasama dengan koperasi karyawan”Ungkap beliau.
Dengan melihat hasil kerja sama dan peluang yang ada, kedepan akan dilakukan pengembangan kandang yang lebih besar sehingga bisa menampung kambing yang lebih banyak lagi jumlahnya, bahkan ada kemungkinan untuk menambah hewan sapi.